27.12.12

BUCKET WHEEL EXCAVATOR



    Sistem penambangan dengan sistem Continous Mining (Penambangan Menerus) merupakan suatu sistem rangkaian kerja yang mana jika salah satu sistem itu berhenti maka bagian-bagian yang lain akan berhenti juga. Oleh karenanya diperlukan koordinasi yang tepat dan bersinergi dari semua rangkaian alat tambang di BWE. Sistem tersebut dan satuan kerja yang terkait, agar tidak muncul jam halangan yang akan mempengaruhi realisasi target produksi.

 Metode-metode dalam continous mining antara lain:
-       Berdasarkan kedudukan lantai kerja (planum)
a.    High cut
b.    High step
c.    Deep step
d.    Double deep step

-       Berdasarkan penggalian bucket
a.    Terrace cut
b.    Dropping cut
c.    Selective mining
d.    Combination cut

-       Berdasarkan bentuk blok gali
a.    Metode penggalian depan (front working atau face working)
b.    Metode penggalian setengah blok (half block working)
c.    Metode blok penuh (full block working)

Pada proses pengupasan overburden dan pembuangannya dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu pengupasan, pengangkutan, dan pembuangan. Ketiga tahapan itu membutuhkan alat-alat berupa:
a.    BWE sebagai alat pengupas,
b.    Conveyor Excavator (CE) dan Conveyor Dump (CD) sebagai alat transportasi/pengangkutan,
c.    Tripper Car sebagai penghubung Conveyor Dump dengan Spreader, dan
d.   Spreader sebagai alat penghampar tanah.

Rangkaian kerja proses penggalian hingga ke daerah penimbunan batubara yakni, proses pembuangan, pengangkutan, dan penumpukan di stockpile ataupun pengisian ke gerbong. Ketiga proses situ membutuhkan alat-alat berupa:
a.    BWE sebagai alat penambangan batubara,
b.    Conveyor Excavator (CE) dan Conveyor Coal (CC) sebagai alat pengangkutan batubara,
c.    Stacker Reclaimer sebagai alat untuk menimbun batubara ke stockpile, maupun untuk mengisi ke gerbong kereta api.

Faktor produksi sangat berpengaruh pada pencapaian target produksi BWE. SPF dan Operation Time akan berbanding lurus dengan produksi. Apabila SPF dan Operation Time rendah, maka produksi juga akan rendah dan sebaliknya. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi BWE
Dalam melakukan kegiatan penggalian, banyak hal yang mempengaruhi pencapaian produksi, diantaranya:
1.   Faktor alat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggalian atau kapasitas penggalian BWE adalah:
a.    Karakteristik bahan dan bucket
b.   Kecepatan Penggalian
c.    Desain kapasitas bucket dan jumlah bucket
d.   Jumlah dan bentuk gigi bucket

2.   Faktor alam
a.    Kekerasan Material
Kekerasan material mempengaruhi produksi karena kemampuan BWE (bcm/menit) merupakan fungsi dari angka pengisisan bucket. Semakin tinggi angka pengisian bucket , maka semakin besar produksi yang dicapai. BWE hanya dapat melakukan penggalian secara efisien jika material yang digali memiliki kekerasan dibawah 5000 kpa.
Jenis material ini akan sangat berpengaruh terhadap konstruksi BWE karena saat menggali material keras ini akan terjadi vibrasi yang tinggi yang akan menyebabkan kerusakan pada konstruksi BWE. Agar tidak terjadi vibrasi maka ke dalam penetrasi gigi bucket dan kecepatan putaran roda gali harus dikurangi sehingga akan menurunkan SPF.
b.   Kelengketan material (sticky material)
Jenis material lengket akan menyebabkan tanah galian yang telah masuk ke dalam bucket tidak tumpah ke belt di ban 1, tetapi akan jatuh ke lantai kerja atau ikut berputar bersama bucket sehingga pada pengisian berikutnya bucket tidak terisi penuh.
c.    Material abrasive
Material abrasive ini akan berpengaruh terhadap kecepatan ausnya gigi bucket. Akibatnya, maka penetrasi yang dilakukan gigi bucket tidak bisa terlalu dalam sehingga pengisian bucket menjadi rendah.
d.   Selective mining
Merupakan sistem penggalian dengan cara memilih lapisan batubara atau tanah oleh BWE, dimana prinsip kerja BWE menggali batubara yang diatasnya terhadap lapisan tanah penutup yang tipis akibat sisa penggalian BWE pada lapisan atasnya.
Tujuan selective mining ini adalah untuk mendapatkan batubara bersih yang sesuai dengan standar permintaan pasar. Untuk mendapatkan batubara yang bersih, BWE harus menggali dengan hati-hati sehingga BWE tidak dapat mengisi bucket-nya secara optimal. Dengan kondisi tersebut menunjukkan bahwa selective mining juga mempengaruhi SPF.
e.    Kondisi permukaan kerja
Kondisi permukaan kerja yang dihadapi adalah hal yang menyangkut geometri blok penggalian. Juga berpengaruh terhadap SPF yang juga meliputi tinggi blok, lebar blok, dan tebal blok.
Kondisi permukaan kerja ini merupakan suatu pola dimana BWE dapat bekerja dengan leluasa, aman, dan sesuai kemampuan.
f.    Kemampuan Operator
Kemampuan operator yang sangat berpengaruh pada nilai SPF adalah sebagai berikut:
1.    Kemampuan untuk membatasi sudut ayunan (slewing) dan pembalikan arah ayun.
2.    Keahlian dalam berpindah slice sehingga angka pengisian bucket tetap tinggi
3.    Kemampuan operator dalam meng-inching (mengatur katebalan sayatan) sehingga tidak terjadi overload atau bucket kurang penuh.
g.   Specific production faktor (SPF)
Specific production factor (SPF) meupakan parameter kapasitas/ kinerja pemindahan tanah dari BWE. SPF diperoleh dari perbandingan antara volume tanah dan batubara hasil penggalian dan waktu penggaliannya.

Untuk menghitung kapasitas nyata bucket wheel excavator, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan  berikut:

Qny = Vb/Ef
Dimana:
ny       = kapasitas sebenarnya (bcm/jam atau bcm/menit)
Vb        = volume galian hasil ukur lapangan (bcm)
Ef         = waktu jalan efektif (jam atau menit)


KEWAJIBAN PEMEGANG IUP/IUPK BERDASARKAN PERMEN ESDM NO 7 TAHUN 2020

Kewajiban Pemegang IUP/ IUPK berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 7 tahun 2020 Pemegang IUP atau IUPK wajib: a. melakukan seluruh kegiat...