Sistem penambangan
dengan sistem Continous Mining (Penambangan Menerus) merupakan suatu sistem rangkaian kerja yang mana jika salah satu sistem itu
berhenti maka bagian-bagian yang lain akan berhenti juga. Oleh karenanya
diperlukan koordinasi yang tepat dan bersinergi dari semua rangkaian alat
tambang di BWE. Sistem tersebut dan
satuan kerja yang terkait, agar tidak muncul jam halangan yang akan
mempengaruhi realisasi target produksi.
Metode-metode dalam
continous mining antara lain:
- Berdasarkan
kedudukan lantai kerja (planum)
a. High cut
b. High step
c. Deep step
d. Double deep step
- Berdasarkan
penggalian bucket
a. Terrace cut
b. Dropping cut
c. Selective mining
d. Combination cut
- Berdasarkan
bentuk blok gali
a.
Metode penggalian depan
(front working atau face working)
b.
Metode penggalian
setengah blok (half block working)
c.
Metode blok penuh (full block working)
Pada proses pengupasan overburden dan pembuangannya dapat
dibagi dalam 3 tahap, yaitu pengupasan, pengangkutan, dan pembuangan. Ketiga
tahapan itu membutuhkan alat-alat berupa:
a.
BWE
sebagai alat pengupas,
b.
Conveyor
Excavator (CE) dan Conveyor Dump (CD) sebagai alat transportasi/pengangkutan,
c.
Tripper
Car sebagai penghubung Conveyor Dump dengan Spreader,
dan
d.
Spreader
sebagai alat penghampar tanah.
Rangkaian kerja proses
penggalian hingga ke daerah penimbunan batubara yakni, proses pembuangan,
pengangkutan, dan penumpukan di stockpile
ataupun pengisian ke gerbong. Ketiga proses situ membutuhkan alat-alat
berupa:
a.
BWE
sebagai alat penambangan batubara,
b.
Conveyor
Excavator (CE) dan Conveyor Coal (CC) sebagai alat pengangkutan batubara,
c.
Stacker
Reclaimer sebagai alat untuk menimbun batubara ke
stockpile, maupun untuk mengisi ke gerbong kereta api.
Faktor produksi sangat
berpengaruh pada pencapaian target produksi BWE.
SPF dan Operation Time akan berbanding lurus dengan produksi. Apabila SPF dan Operation Time rendah, maka produksi juga akan rendah dan
sebaliknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
BWE
Dalam melakukan kegiatan penggalian,
banyak hal yang mempengaruhi pencapaian produksi, diantaranya:
1. Faktor alat
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi penggalian atau kapasitas penggalian BWE adalah:
a. Karakteristik
bahan dan bucket
b. Kecepatan
Penggalian
c.
Desain kapasitas bucket
dan jumlah bucket
d. Jumlah
dan bentuk gigi bucket
2. Faktor alam
a. Kekerasan
Material
Kekerasan
material mempengaruhi produksi karena kemampuan BWE (bcm/menit) merupakan fungsi dari angka pengisisan bucket. Semakin tinggi angka pengisian bucket , maka semakin besar produksi
yang dicapai. BWE hanya dapat
melakukan penggalian secara efisien jika material yang digali memiliki kekerasan
dibawah 5000 kpa.
Jenis
material ini akan sangat berpengaruh terhadap konstruksi BWE karena saat menggali material keras ini akan terjadi vibrasi
yang tinggi yang akan menyebabkan kerusakan pada konstruksi BWE. Agar tidak terjadi vibrasi maka ke
dalam penetrasi gigi bucket dan
kecepatan putaran roda gali harus dikurangi sehingga akan menurunkan SPF.
b. Kelengketan
material (sticky material)
Jenis
material lengket akan menyebabkan tanah galian yang telah masuk ke dalam bucket
tidak tumpah ke belt di ban 1, tetapi
akan jatuh ke lantai kerja atau ikut berputar bersama bucket sehingga pada pengisian berikutnya bucket tidak terisi penuh.
c.
Material
abrasive
Material
abrasive ini akan berpengaruh
terhadap kecepatan ausnya gigi bucket.
Akibatnya, maka penetrasi yang dilakukan gigi bucket tidak bisa terlalu dalam sehingga pengisian bucket menjadi rendah.
d.
Selective
mining
Merupakan
sistem penggalian dengan cara memilih lapisan batubara atau tanah oleh BWE, dimana prinsip kerja BWE menggali batubara yang diatasnya terhadap
lapisan tanah penutup yang tipis akibat sisa penggalian BWE pada lapisan atasnya.
Tujuan
selective mining ini adalah untuk
mendapatkan batubara bersih yang sesuai dengan standar permintaan pasar. Untuk
mendapatkan batubara yang bersih, BWE
harus menggali dengan hati-hati sehingga BWE
tidak dapat mengisi bucket-nya secara
optimal. Dengan kondisi tersebut menunjukkan bahwa selective mining juga mempengaruhi SPF.
e. Kondisi
permukaan kerja
Kondisi
permukaan kerja yang dihadapi adalah hal yang menyangkut geometri blok
penggalian. Juga berpengaruh terhadap SPF
yang juga meliputi tinggi blok, lebar blok, dan tebal blok.
Kondisi
permukaan kerja ini merupakan suatu pola dimana BWE dapat bekerja dengan leluasa, aman, dan sesuai kemampuan.
f. Kemampuan
Operator
Kemampuan
operator yang sangat berpengaruh pada nilai SPF
adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan
untuk membatasi sudut ayunan (slewing)
dan pembalikan arah ayun.
2. Keahlian
dalam berpindah slice sehingga angka
pengisian bucket tetap tinggi
3. Kemampuan
operator dalam meng-inching (mengatur
katebalan sayatan) sehingga tidak terjadi overload
atau bucket kurang penuh.
g.
Specific
production faktor (SPF)
Specific production factor
(SPF) meupakan parameter
kapasitas/ kinerja pemindahan tanah dari BWE.
SPF diperoleh dari perbandingan
antara volume tanah dan batubara hasil penggalian dan waktu penggaliannya.
Untuk
menghitung kapasitas nyata bucket wheel
excavator, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Dimana:
Qny = kapasitas sebenarnya (bcm/jam atau
bcm/menit)
Vb =
volume galian hasil ukur lapangan (bcm)
Ef =
waktu jalan efektif (jam atau menit)
Aku calon mahasiswi tek.pertambangan. Kebetulan lagi searching di google, dapat blog kaka dan sangat bermanfaat (y)
BalasHapusExcavator atau backhoe BWE dan sejenisnya adalah salah satu alat teknologi yang terus berkembang dan memberi kemudahan bagi pekerjaan manusia. Thanks
Hapusproduktivitas alat berat excavator
mohon informasi perusahaan manufaktur dump truck ? saya baru dapat satu referensi yang bagus yaitu di www.porterrekayasa.com
BalasHapusTerima @Asti atas apresiasinya. Sukses buat cita2nya
BalasHapusBWE di tambang PT. Bukit Asam Tbk. sudah berumur tua,sehingga untuk mengurangi jam halangan akan sangat sulit
BalasHapus