Tujuan
Mengerti,
memahami dasar metallurgi
Contoh, Metalurgi
Ekstraksi :
Pirometalurgi
Hidrometalurgi
Electrometalurgi
Hidrometalurgi
Electrometalurgi
Macam - MacamMetalurgi :
1. Metalurgi
Ekstraksi : suatu ilmu
yg mempelajari cara - cara mendapatkan metal dari ore, konsentrat, serap, slag shg
bermanfaat bg manusia.
2. Metalurgi
fisik : upaya
memadukan 2 logam / lebih agar hasil perpaduan ini mempunyai sifat fisik sesuai dgn
yg diinginkan
3. Metalurgi Mekanik : pembentukan logam dgn struktur tertentu agar dpt
dimanfaatkan atau upaya pemrosesan logam
lebih lanjut agar dpt dimanfaatkan oleh manusia, misal utk jembatan yg mpy daya
dukung tertentu.
Cara
pengolahan :
Pyro metalurgi, hydro metalurgi, electro metalurgi
Tahapan Metalurgi :
- Ore presing,
mineral procesing, unit operation, Pengolahan Bahan Galian
- Ekstraksi metal,
unit procesing
- Contoh unit
operation : jigging, tabling, magnetic separation, electrostatic separation,
flotasi, sluicing, humpreying, hms, hls.
- Contoh unit procesing: leaching, smelting, converting,
electrolisis, retorting, fire refining, electro refening, electro winning.
Perbedaan
unit operation dgn unit procesing :
Unit operation :
Dasar : sifat
fisik
Produk : mineral
Fase : padat
Persiapan :
kominusi, sizing
Hasil : Consentrat,
midling, tailing
Unit Procesing:
Dasar : sifat
kimia, fisik
produk : metal
fase : perubah ,
padat, cair, gas
persiapan :
preparasi (fisik, kimia)
hasil : L, S, gas
Tahapan
Metalurgi ekstraksi:
1. preparasi (fisik, kimia)
-preparasi fisik :
aglomeration yg terdiri dari : peletizing, sintering, briquieting
-preparasi kimia :
roasting, calcining
2. ekstraksi metal
-pyrometallurgi : menggunakan energi bahan bakar padat cair
gas ( smelting, converting, retorting, fire refining)
-hydrometalurgi : menggunakan reagen pelarut (leaching,
presipitasi)
-ellectrometalurgi : menggunakan energi listrik
(electrothermik (peleburan dgn energi listrik), electrolisa dlm larutan air (
electro refining, electro winning, electro plating), fused salt electrolisis
(electrolisa garam lebut)).
3. Pemurnian
Perubahan fase
-gas à
liquid/liquid à gas (kondensasi)
- gas à Solid /
solid à gas (retorting)
-liquid à
solid/solid à liquid (smelting)
Peralatan
tanur :
-fixed bed
(sintering), Fluidized bed (roasting), shaft furnace ( Fe, Pb blast furnace,
lime), rotary kiln ( drying, kalsinasi), retort ( retorting), reverberatory
furnace (matte smelting), electric furnace (electric matte smelting), cell utk
electrolisa garam lebur
Urutan Ekstraksi :
Bijih - Preparasi
PBG - Konsentrat - Preparasi Ekstraksi - Metalurgi
ekstraksi - Logam
Preparasi Ekstraksi
Tujuan :
-pengeringan ( T :
110 C)
-mengubah senyawa
logam
-mengubah ukuran/
sifat fisik bijih / konsentrat agar sesuai dgn persyaratan proses selanjutnya
Klasifikasi:
1. Kimia
a. Kalsinasi
b. Pemanggangan
(roasting)
- oksidasi
- reduksi
- khloridasi
- khusus
2. Fisik
Aglomerasi :
a. Pembriketan
(briquetiting)
b. Nodulasi
(nodulizing)
c. Sinterisasi
(sintering)
d. Peletisasi
(peletizing)
KALSINASI
Pemanasan pd T
Tujuan :
- Penguraian
karbonat
MCO3(p) à MO(p) + CO2 (g)
M : Zn, Fe, Ag, Pb,
Cd, Mn, Mg, Ca
ΔGT = ΔGT˚ + RT In PCO2
- Penghilangan air
kristal dan penguraian hidroksida
M(OH)2 = MO +H2O
ΔGT˚ = - RT ln
PH2O
- Desagregasi bijih kompak
proses penguraian
mekanis bijih yg sangat kompak dan penguraian senyawa organik
Cth : M3O4 (misal
Fe3O4) sangat kompak (porositasnya rendah), jk direduksi dgn gas CO reaksi
diffusi gas lamban, mk Fe3O4 dipanaskan dan didinginkan mendadak (quenching)
shg timbul retakan2 yg mudah diterobos gas CO. Jk pd peleburan Fe3O4 (magnetit)
yg dikandung oleh bijh < 40% tdk perlu Quenching.
PEMANGGANGAN
Pemanasan pada
T 500-1000 C, senyawa yg dirubah logam utama /
pengotor
1.
Pemanggangan Oksidasi
bijih yg diolah
sulfida : Zn, Pb, Ni, Cu, Hg.
Jenis :
a.
Pemanggangan menghasilkan oksida
-pemanggangan
oksida sempurna
utk menghasilkan
seluruh kandungan belerang (dead roasting). Dilakukan pd bijih oksida bila :
-bijih /
konsentrat kaya sulfida logam berharga. Kemudian diekstrak dgn reduksi misal :
PbS dan ZnS
-Oksida logam
berharga bersifat mudah menguap. Misal Sb2O3 dan As2O3, tetapi jangan
teroksidasi mencapai Sb2O4 dan Sb2O5 atau As2O4 dan As2O5 krn berbtk padatan,
hingga perlu penambahan karbon © / gas CO
-pemanggangan
oksida partial
Cu2S.n FeS + 3/2
n’ O2 = Cu2S. (n-n’) FeS + n’ FeO + n’ SO2
Syarat : logam
pengotor lebih mudah dioksidasi dr pd logam berharganya
Logam pengotor tdk
seluruhnya dioksidasi sebab:
-kemungkinan logam
berharga ikut teroksidasi mjd terak (slag)
-Pembakaran
belerang menghasilkan kalor (penghematan kalor)
b. pemanggangan menghasilkan sulfat (sulfatisasi)
Maksud : untuk
membentuk sulfat yg larut air, preparasi hydrometallurgi
syarat : T1000
C
c. pemanggangan menghasilkan metal (metalisasi)
pd umumnya seluruh
sulfida logam bila dipanaskan di atas TL dpt teroksidasi mjd logam, tetapi
belum tentu menguntungkan sebab logam pengotor ikut lebur.
Syarat agar
untung:
-pd T relatif
rendah, logam lebih stabil dr oksida maupun sulfat
-logam mudah
menguap (tekanan uap tinggi)
HgS(p) + O2 =
Hg(u) + SO2 (g)
2.
Pemanggangan Reduksi
reduktor :
padat : C
(batubara, kokas)
gas : CO, H2, Gas2
Hidrokarbon ( CH4, gas alam)
Tujuan:
a.
menurunkan derajad oksidasi
Sb2O4 + CO = Sb2O3
+ CO2 atau As2O4 + CO = As2O3 + CO2
Sb2O5 + C = Sb2O3
+ CO2 atau As2O5 + C = As2O3 + CO2
b. Mereduksi
bijih/konsentrat
cth : Pembuatan
besi spons
- Reformasi gas
CH4+H2O = CO +3H2
CO + H2O = CO2 +H2
- Reduksi bijih
besi
Fe2O3 + 3H2 = 2Fe
+ 3 H2O
Fe2O3 + 3CO = 2Fe
+ 3CO2
Reduksi ZnO
ZnO(p) + CO =
Zn(u) + CO2
-Roasting
magnetisasi (dlm konsentrat timah)
3Fe2O3 + CO =
2Fe3O4 + CO2
3.
Pemangganngan Khloridasi
pemanggangan dgn
menambah reagen
CaCl2(p), NaCl (p)
atau Cl2(g)
Tujuan:
-menghasilkan
khlorida logam (yg larut dlm air) dr sulfida utk logam (M): Cu, Zn
MS+2NaCl + 2O2 =
Na2SO4 + MCl2
10% 500-600C larut dlm air
-menghasilkan
logam yg mudah menguap
TiO2+2Cl2+C =
TiCl4(u) + CO2
Pd proses kroll :
TiCl4(u) + Mg =
Ti(p) + MgCl4
Reaksi yg lain
MO+CaCl2= MCl2(u)
+CaO
MS + CaCl2 + 3/2
O2 = MCl2(u) + CaO+ So2 (1250 C)
Atau
MO + Cl2 = MCl2(u)
+1/2O2
MS + Cl2 + O2 =
MCl(u) +SO2 (900-1000C)
4.
Pemanggangan Khusus
diterapkan utk
ekstraksi nikel (proses mond)
Ni(p) + 4CO =
Ni(CO)4(u) T>43 C
ΔH˚298 = -52
Kkal/mol
Ni(CO)4(u) = Ni(p)
+ 4CO T: 212 C
AGLOMERASI
Tujuan :
Mengubah ukuran
butiran bijih/ konsentrat mjd gumpalan yg relatif besar agar tdk menyumbat
lubang2 pd tanur yg digunakan utk lewat gas2.
Jenis :
1.
Pembriketan (briqueting)
cetak-tekan dgn
bhn perekat ( kapur, semen, lempung, minyak residu, tar), maupun tanpa perekat,
dilakukan pd temperatur kamar/ pemanasan. Pemakaian terbatas, biaya mahal.
2. Nodulasi
(nodulizing)
seperti pd
pembuatan klinker semen dgn cara pemanasan di dlm tanur putar, shg terbtk
gumpalan2.
3.
Sinterisasi (sintering)
banyak digunakan
utk preparasi peleburan pd tanur tiup (blast furnace). Dilakukan dgn mesin
khusus DLSM (dwight- lloyd sintering machine)
Proses :
-bijih besi
dicampur 5% kokas dan 5-10% air serta kapur sbg bhn imbuh
-panaskan pd DLSM.
Kokas akan terbakar temperatur naik 1200-1300 C
-aglomerasi tjd
krn silikat dlm bijih meleleh / tjd pertumbuhan kristal dan rekristalisasi.
Utk bijih2/
kosentrat sulfida ( PbS) dilakukan roast sintering
4.
Peletisasi (peletizing)
umumnya dilakukan
pd bijih / konsentrat yg sangat halus shg sulit disinter.
Proses:
-bijih/ konsentrat ditambah air dan bhn perekat
(kapur, lempung, bhn2 organik) pd temp kamar dibentuk mjd bulatan pelet
(gumpalan ukuran 1-3 cm) di dlm drum atau piringan berputar
-pembakarana pelet
pd temp 1200-1300 C dlm tanur tegak atau dgn DLSM
TERMODINAMIKA
Ilmu yg membahas tentang hubungan panas dan kerja
Tahap pembangunan
pabrik ekstraksi :
-thermodinamika :
berhub dgn kemungkinan kelangsungan proses kimia serta keadaan akhir yg akan
dicapai
-kinetika :
mempelajari laju/ kec reaksi dan pengendaliannya.
-transport
fenomena : mempelajari ttg perpindahan massa dan kalor dr reaksi
-perekayasaan :
hub dgn perencanaan dan perancangan pembangunan peralatan/ reaktor dan sarana
pendukung yg diperlukan utk merealisasikan proses yg direncanakan.
Peranan
Thermodinamika:
1. Tahap
Preparasi :
termodinamika diterapkan pd diagram kellogg diagram kesetimbangan
logam-sulfur - oksigen
2. Tahap
Ekstraksi :
termodinamika dipakai utk memperkirakan berlangsungnya proses redoks logam baik
menggunakan reduktor C, H2, logam lainnya ( metallothermik) berdasar data
kesetimbangan pembentukan oksida berbagai logam dpt dibentuk diagram ellingham 4M/x + O2 = 2/x M2Ox
3. Tahap
pemurnian :
-pd tahap
ekstraksi reduksi mrpkn reaksi kimia yg sangat penting pd salah satumetode
pemurnian scr pirometalurgi justru sebaliknya yaitu reaksi oksidasi.
-pd metode ini
unsur pengotor diubah mjd oksida yg secara fisik dpt dipisahkan dr logam
utamanya baik sbg oksida leleh, padatan maupun dlm btk gas
-diagram ellingham
juga dpt utk menentukan penghilangan unsur tertentu dgn cara oksidasi selektif
-proses pemurnian
dilakukan utk menurunkan kandungan unsur2 pengotor
-pemurnian dpt
dilakukan dgn elektrolitic
Dasar - DasarThermodinamika
1.Hukum
Avogadro
pd 0 C dan 760
mmHg (STP), vol 1 mol gas = 22,415 Lt
2. Boyle-gay
lussac
PV=nRT
R: bilangan
reynold = 0,082 Lt atm/ mol K = 8,3144 Nm/mol K= 8,3144 Joule/ mol K = 1,987
kalori/ mol K
3. Dalton
Tekanan total gas
yg tdk saling bereaksi mrpkn jml masing2 tekanan parsialnya.
P = P1+P2+…Pn
4. Divusi Graham
V= 1/√d = 1/√M
V :difusi, d :
kerapatan, M: berat molekul
HK Termodinamika I
Dalam suatu sistem
dgn massa tetap energi tdk dpt diciptakan maupun dihancurkan tetapi dpt berubah
ke btk lain.
U = q – w Vkonstan = ∆U = d
W = PV + w’ Pkonstan ∆U=q-P∆V
Hk Termodinamika 2
Adalah tdk mungkin
membuat suatu mesin yg dpt merubah energi panas mjd kerja kecuali sebagian
energi itu berpindah dr T tinggi ke T rendah.
Hk
Termodinamika 3:
Bahwa pertambahan
entropi utk reaksi yg reversibel yg melibatkan kristal pdt sempurna pd 0 K
adalah 0 (nernst 1906)
Entropi semua
kristal padat sempurna pd 0 K = 0 (planck)
ENTROPI
Suatu fungsi
keadaan yg mrpkn uk/keteraturan/ ketidakteratruran struktur atom suatu system.
Entropi naik bila
system mengalami proses menurunnya keteraturan struktur atomnya.
Pelelehan,
penguapan mrpkn proses yg disertai knaikan entropy.
Scr kuantitatif
kenaikan entropy besarnya = jml kalor yg diserap scr isotermik dan reversible
dibagi oleh T absolut system pd waktu proses berlangsung. Suatu proses
berlangsung scr reversible apabila pd setiap saat selama berlangsung, system pd
keadaan hanya sedikit menyimpang dr keadaan setimbang.
Mis : peleburan pd
ttk leburnya.
Diagram
Ellingham : diagram yg
menggambarkan harga Δ˚G (energi bebas) pembentukan oksida berbagai unsur/ logam
sebagai fungsi temperatur.
Informasi yg
terdpt didlmnya:
-bila harga
Δ˚G<0 mk reaksi berlangsung spontan, suatu oksida akan stabil
-bila grafik
perubahan energi bebas berada di bwh grs Δ˚G = 0 mk oksida logam akan stabil.
PIROMETALURGI
Suatu proses yg
dilakukan pd T tinggi .500 C
Tahapan :
-preparasi (fisik,
kimia) yg berlangsung dibwh ttk lelehnya.
-ekstraksi logam
berlangsung pd temp tinggi disertai peleburan, penguapan utk menghasilkan logam
-pemurnian agar
mudah dlm mengatur komposisi logam
prinsip
ekstraksi pirometalurgi
-berlangsungnya
reaksi kimia yg menghasilkan logam dr senyawa
-terbtknya 2 fase
/ lebih à logam yg dihasilkan dpt terpisah dr senyawa yg tdk
dikehendaki.
Reaksi yg
berlangsung : reduksi, oksidasi, netral (tanpa redoks)
Proses
reduksi:
- Dalam ekstraksi
metalurgi proses reduksi memegang peranan penting
- Proses reduksi,
proses pembentukan logam dr senyawa oksida dgn reduktor
- Oksida logam ada
yg terdpt dialam sbg bijih ttp ada juga berbtk senyawa lain/ sulfida.
- Reduksi beberapa
logam ada yg tjd pd T dibwh ttk lelehnya (NiO, FeO) sbg reduktor : C (batubara,
kokas, H2, CH4)
Peleburan Reduksi
Dilakukan pd bijih/
konsentrat oksida utk menghasilkan logam digunakan reduktor ( karbon hidrogen)
Reaksi :
MO + CO à M + CO2
Reaksi dgn C pdt
MO+ C = M + CO
CO yg terbtk dpt
mjd reduktor. Unsur pengotor ada kemungkinan ikut tereduksi
XO + CO à X + CO2
Peleburan Besi
Dilakukan dlm
tanur tiup (blast furnace) utk mendptkan besi wantah
Peleburan Timbal
Ekstraksi timbal
dilakukan hasil dr pemanggangan sempurna (kalsin) secara oksidasi dari konsentrat
galena.
PbS + 3/2 O2 - PbO + SO2
Peleburan
dilakukan pd tanur tegak penampang segiempat, menggunakan reduktor kokas dan
flux mengatur komposisi teraks (slag) agar pemisahan antara logam dan
pengotornya dpt baik. Pengarah pengotor Fe tdk sulit utk diatasi sebab FeO
lebih stabil dr PbO
PbO + CO - Pb + CO2
Fe2O3 + CO - 2Fe + CO2
FeO + CO - Fe + CO2
Peleburan Timah
Peleburan
dilakukan dlm tanur pantul Reverbaroty Furnace. Peleburan berbeda dg Pb sebab
Fe bermasalah yaitu K Fe = K Sn. Harga kelarutan Fe dlm Sn cukup besar dpt
membentuk senyawa antar logam.
-bila ingin
diperoleh logam Sn tinggi ( yg berarti SnO di dlm terak kecil) mk Fe dlm Sn
akan tinggi ( berarti pengotor dlm Sn tinggi)
-Bila diinginkan
timah dg kemurnian tinggi mk Sn sbg SnO dlm terak akan tinggi.
Maka peleburan
timah dilakukan bertahap (slag dilebur lagi dgn ditambah scrap iron agar terbtk
hard head alloy/ seny Sn-Fe yg dilebur kembali dlm reverberatory I
SnO2 + CO = SnO
+CO2
SnO + C) = Sn +CO2
Reduksi menghasilkan uap logam
-Utk bbrp logam
tertentu yg mpy tekanan uap relatif tinggi, ekstraksi dilakukan dg cara reduksi
pdt menghasilkan uap logam tsb.
-pemisahan antara
pengotor + logam dpt dilakukan dgn mudah
-uap logam yg
didpt dikondensikan
ZnS + 3/2 O2 = ZnO
+ SO2
ZnO + C = Zn + CO
Yg dominan
ZnO+CO = Zn + CO2
Didlm tanur retort
tjd reaksi
CO2+C=2CO
Dgn demikian gas
yang dihasilkan dr proses restoring ini mrpkn campuran uap Zn, gas CO, CO2 dlm
jml kecil.
Peleburan netral
-proses ini lebih
dikenal sbg Matte Smelting atau Speiss Smelting tergantung senyawa logam yg
dilebur
-pengotor
diupayakan mjd seng oksida (terak/slang) sedang logam berharga mjd fase leleh
yg disebut matte/ speiss
-matte : produk
peleburan yg mrpkn logam2 sulfida ( Cu2SfeS, Ni2FeS)
-Speiss : produk
peleburan yg merupakan seng logam dgn arsenit (As) atau antimon ( Sb) (MxAsy)
(MxSby)
-pd peleburan
netral tdk dilakukan penambahan oksidator maupun reduktor
MSn M’S + G
M : logam
berharga, M’ : logam tdk berharga, G : pengotor
-Bila M’ mudah
dioksidasi dr M mk bila dilakukan pemanggangan oksidasi partial :
MS(n-n’)M’S +
n’M’O + G
-krn oksida logam
bersifat basa, mk M’O membutuhkan fluk asam (SiO2) shg dpt membentuk silikat
-G dpt bersifat
asam / basa
-M’O dan G masuk
ke terak
-Dlm pemanggangan
partial: selalu dijaga agar tdk semua M’S teroksidasi mjd M’O sebab dlm
roasting MS dpt teroksidasi mjd MO, mk dlm peleburan matte dpt diubah kembali
mjd MS.
PEMILIHAN BAHAN BAKAR
- Murah - Kemurnian nilai
kalori
- Cocok dgn yg
dilebur - Kesediaan bhn bkr
MACAM - MACAM TANUR
-Reford
-Blast Furnance
-Rever Beratory
-Tungku listrik
-Converter
TEMPERATUR PROSES
Cooper smelting =
1000-1100
Zink retort =
1400-1600
Ressemer = 1600
Tuyere = 1900
Electric arc =
3600
PEMILIHAN REFRACTORY
- Harga - komposisi kimia
- Titik lebur - Kelenturan
- Strenght - Thermal conductivity
- Electrical -Pemurnian
METALOTERMIK
- Proses peleburan reduksi suatu oksida logam dgn
menggunakan logam lain sbg reduktor.
- Metode ini
dilakukan bila logam yg direduksi sangat stabil, shg tdk dpt direduksi oleh
karbon, kecuali pd temp yg sangat tinggi/ oleh hydrogen, demikian juga logam
membtyk karbida tdk mungkin dihasilkan dgn reduktor karbon.
Keuntungan : sifat
reaksi dr pembentukan oksida2 Al2O3 dan SiO2 eksotermik, shg keb kalor utk
peleburan sebag besar tercukupi dari reaksinya
Kerugian :
Reduktor sangat
mahal shg penggunaan terbatas pd logam2 yg bernilai tinggi.
Cth :
Cr2O3 +2Alà2Cr + Al2O3
2MgO + Si à 2Mg +SiO2
Proses Oksidasi
Tujuan :
Mengubah senyawa
sulfida (matte) logam pengotor mjd oksidaà msk ke terak
Sebagai oksidator
digunakan udara
Cth : Pada proses
converting
Peleburan Sulfidasi
Peleburan utk
mendptkan matte ttp umpannya senyawa oksida. Pd bijih nikel à min
garnierite
NiO+CaS =
NiS(matte) + CaO
XCaO + ySiO2 =
(CaO)x(SiO2)y (terak)
Matte dilakukan
converting à hslnya bukan logam ttp tetap matte, dgn kandungan
nikel tinggi
Peleburan Presipitasi
Proses ekstraksi
berdasarkan reaksi pendesakan yaitu reaksi antara logam sulfida dgn logam lain
MS + M’ = M +M’S
PbS+Fe(scrap) =
Pb+FeS (peleburan timbal)
Sb2S3+3Fe=2Sb+3FeS
(peleburan antimon)
Peleburan semprot
Proses scr simultan, dr pemanggangan oksidasi
partial-peleburan matte yg dilakukan dlm 1 reaktor
Konsntrat tembaga
nikel berbutir hls disemprotkan bersama udara yg diperkaya oksigen.
Dlm reactor mula2
tjd proses pemanggangan (msh pdt).
Kalsin (hsl pemanggangan) akan melebur àmatte
Keuntungan:
Penggunaan kalor
lebih effisien.
HYDROMETALLURGI
PENDAHULUAN
Hydrometallurgi
mrpkn proses ekstraksi logam maupun logam radioaktif yg mendsrkan atas reaksi
kimia di dlm air dgn menambahkan zat pelarut.
TAHAP HYDROMETALLURGI
1.Tahap
Pelindian/ LEACHING
Tahap pelar utan
logam (senyawa logam) scr selektif dr min2 yg ada dlm bijih/ dr produk-produk lain
shg dpt dipisahkan dr unsur/logam pengotor yg tdk larut.
2.Tahap
Perolehan kembali/ RECOVERY logam2/ sengawa logam berharga dr larutan kaya hasil pelindian.
Material yg
mungkin diproses dgn hydrometallurgy :
a.Bijih kadar
rendah (emas, uranium oksida, tembaga oksoda, vanadium)
b.Material lain,
dpt berupa : konsentrat (zinc sulfida), kalsin (hasil pemanggangan), matte
speiss, alloy (pelinian thd perpaduan/parting).
Bio-Hydro-Metallurgi : proses pelarutan/ pelindian yg dibantu
oleh bakteri yg terdiri dr proses kimia dan bakteri.
RAW MATERIAL
a. Low grade ore
(Bijih kadar rendah)
Proses pelarutan
hrs dilakukan scr besar2an shg dibutuhkan pelarut yg banyak dan pelarut hrs
disirkulasikan kembali spy menguntungkan.
b.Konsentrat,
kalsin, matte, speiss, alloys
Dubutuhkan pelarut
yg sedikit.
PELARUT
Syarat :
a.Hrs cukup cepat
melarutkan bijih konsentrat yg akan dilarutkan dan selektif (gangue min tdk
terlarutkan).
Selektifitas min
tergantung :
-Konsentrat
pelarut. Semakin tinggi konsentrat pelarut mk makin banyak logam yg akan larut.
Namun mempertinggi konsentrasi tdk selamanya menguntungkan krn kemungkinan ada
logam lain yg ikut terlarut.
-Temperatur. Bila
Temp dinaikan akan mempercepat reaksi, namun yg perlu diperhatikan adl naiknya
Temp memungkinkan pengotor ikut terlarut, disamping itu akan menambah biaya utk
mempertinggi Temp.
-Waktu Kontak.
Semakin lama waktu kontaknya mk metal terlarut akan semakin banyak dan metal
pengotor ikut terlarut.
b. Harganya
relatif murah dan mudah didapatkan dlm jml banyak.
c. Sifat korositas
reagen dan akibatnya thd konstruksi diharapkan sekecil mungkin.
d. Kemungkinan utk
didaur ulang agar lebih ekonomis.
MACAM PELARUT
a.Air
(Water)
Dpt utk melarutkan
bbrp material yg senyawa sulfat spt CuSO4 dan ZnSO4 maupun khlorida. Dgn adanya
udara / O2 bertekanan dan ber temperatur 150 C akan dpt melarutkan sulfida
logam.
NiS + 2O2 = NiSO4
b. Asam
(Acid)
Asam sulfat encer
utk melarutkan tembaga oksida maupun zinc oksida.
CuO + H2SO4 à CuSO4 +
H2O
ZnO + H2SO4 à ZnSO4 +
H2O
CuCO3.Cu(OH)2 +
H2SO4 à 2CuSO4+CO2 +3H2O
Asam sulfat pekat
utk pemisahan gold silver alloy. Asam khlorida utk melarutkan logam Zn, asam
nitrat utk melarutkan logam emas dan perak. Banyak digunakan krn sangat murah,
tdk terlalu korosif dan sangat efektif utk melarutkan oksida termasuk
hidroksida/karbonat.
c. Basa
(Bases)
Amonium hidroksida
maupun ammonium karbonat cck utk melarutkan native copper maupun copper
carbonat.
Sodium hidroksida
(NaOH) utk proses Bayer dlm pemurnian bauksit.
Sodium karbonat
utk melarutkan bijih uranium oksida.
NaOH +Al(OH)3 à Na
(Al(OH)4)
CuCO3.Cu(OH)2+(NH4)2CO3+6NH4OH
à 3Cu(NH3)4+12H2O
d. Garam
1.Natrium Sianida
(NaCN) / Kalium Sianida (KCN) dpt melarutkan emas / perak asal di+ udara
4Au+8NaCN+02+2H20 - 4NaAu(CN)2+4Na0H
4Ag+8NaCN+02+H20 - 4NaAg(CN)2+4Na0H
2.Garam Ferric
(FeCl3, Fe2(SO4)3) dpt melarutkan tembaga
CuS+Fe2(SO4)3 - CuSO4+2FeSO4+S
CuS+FeCl3 - CuCl+FeCl2+S
3.Na2CO3 utk
pelindian uranium
UO2+3Na2CO3+H2O+0,5O2 - Na4(UO2(CO3)3)+2NaOH
4.NaCl utk
pelindian PbSO4
PbSO4+2NaCl - Na2SO4+PbCl2
PbCl2+2NaCl - Na2(PbCl4)
5.Na2S utk
pelindian min sulfida membtk poly sulfida
Sb2S3+3NaS - 2Na3(SbS3)
6.Na2S2O3 (Sodium
thio sulfat) utk melarutkan perak
2AgCl+Na2S2O3 - Ag2S2O3+2NaCl
Ag2S2O3+2Na2S2O3 - Na4(Ag2(S2O3)3)
e. Air Khlor utk
melarutkan min sulfida
ZnS+Cl2 = ZnCl2 +S
PH PELARUT
Pelarutan akan tjd
pd kondisi pH ttu oleh krn itu pulp hrs diatur pHnya agar tjd proses pelarutan.
Reagen pengatur pH dpt berupa basa n garam kuat seperti lime (CaO, Ca(OH)2, NaOH
dan Na2CO3). Bila diinginkan suasana basa mk digunakan lime (CaO) krnselain
murah juga:
- Untuk menetralkan
senyawa asam
- Untuk mencegah zat
pelarut yg hilang krn proses hidrolisa
- Dapat mencegah
hilangnya zat pelarut krn CO2 udara
- Sebagai alat penggumpal
% SOLID PULP
Semakin kental
pulp berarti sejml larutan pelarut yg sama hrs melarutkan logam yg lebih
banyak, disamping itu kesempatan kontak antara partikel dgn pelarut akan
semakin kecil. Pulp yg kental akan menimbulkan beban yg semakin berat dlm
proses pengadukan, shg dpt mematahkan rake (pengaduk), anmun utk pulp yg encer
akan mempercepat proses pengendapan shg memungkinkan kerja pengaduk juga
semakin berat
LAMANYA PROSES PELARUTAN
Lamanya proses
pelarutan sama dgn waktu agitasi yg tergantung pada kecepatan reaksi dr proses
pelarutan
AGITASI & AERASI
Agitasi/pengadukan
diperlukan utk mencegah pengendapan partikel- partikel selama proses pelarutan dan juga
diharapkan dgn adanya agitasi semua partikel akan memperoleh kesempatan
mengadakan kontak langsung serta bereaksi dgn zat pelarut.
Aerasi berfungsi
pula sbg agitasi. Air lift mrpkn alat utk memasukan udara ke dlm pulp agar
proses pelarutan lebih mudah, namun krn alatnya dirancang sedemikian rupa shg
udara yg dimasukan tadi dpt memindahkan pulp dr dasar ke atas, shg penggunaan
air lift dlm aerasi lebih baik drpd pemasukan sumber oksigen lainnya seperti
oksidator oksigen murni maupun ozon.
PENGARUH PE+AN BHN KIMIA
Min sulfida
biasanya sulit dilarutkan dgn adanya penambahan kimia lainnya diharapkan
sulfida dpt berubah mjd oksida yg mudah dilarutjan
PENGARUH TEMPERATUR
Bila T naik mk
aktivitas pelarutan semakin besar. Tetapi dgn adanya kenaikan T oksigen akan
berkurang disamping itu biaya pemanasan juga mahal.
FAKTOR METODA TEKNIK PELINDIAN
a. Kadar bijih,
biaya penambangan, biaya transpor
b. Kemudahan
mineral/logam berharga dilarutkan oleh pelarut.
c. Biaya
penggilingan /biaya pemanggangan.
TEKNIK / METODA PELINDIAN
1.Leaching
in Place/ Insitu/ Pelarutan Setempat
Untuk melarutkan
bijih tembaga kadar sangat rendah, shg tidak mungkin dilakukan penambangan
maupun ditranspor. Pelindian dilakukan di ta dgn membuat terowongan maupun
saluran2 utk mengalirkan pelarut.
2.Heap
Leaching
Utk bijih berkadar
rendah. Bijih yg berbongkah2 ditumpuk pd suatu tempat dgn dasar agak miring.
Tinggi tumpukan sekitar 6-9 m. Air ta / reagen pelarut asam sulfat encer
disemprotkan dr atas dan pelarut yg sudah mjd larutan kaya ditampung di dasar,
proses ini dilakukan berulang2 agar kadar logam berharganya relatif tinggi.
Agar distribusi pelarut rata dan sirkulasi udara baik mk di tengah2 tumpukan
dipasang pipa berlubang scr vertical.
3.
Percolation/Vat Leaching/ Sand Leaching
Cocok utk material
berukuran pasir dan distribusinya scr homogen dan keadaannya porous. Proses ini
dlm tangki yg dasarnya berlubang dan dilapisi sebuah filter. Pelarut
ditambahkan dr atas yg akhirnya turun melalui material yg dilarutkan. Tangki
dpt disusun scr seri dan proses pelindian scr counter current.
Keuntungan :
penggunaan pelarut minimalis, dpt diperoleh larutan kaya kadar tinggi dan tidak
memerlukan thickener maupun filter khusus.
4. Pulp/
Slime Leaching
Material hrs
dihaluskan, Proses pelarutan scr kontinue dilakukan pengadukan dan pemberian
pelarut juga kontinue. Tempat pelarutan digunakan agiator yg dilengkapi dgn air
lift maupun rake sbg pengaduk
5.Pressure
Leaching
Gas oksigen maupun
hydrogen dimasukkan dgn menggunakan tekanan tinggi. Jml gas yg terlarut
tergantung akan P gas.
2NiS+8FeS+14O2+20NH3+8H2oà
2Ni(NH3)6SO4+4(NH4)2S2O3
Ni(NH3)2SO4+H2àNi+(NH4)2SO4
Keuntungan :
Kec reaksi dpt
dipercepat dan proses dpt dilakukan pd T di atas ttk ddh normal., Pemakaian
pelarut lebih efisien krn kelarutan gas akan naik dgn kenaikan dr tekanan.
6.Hot
Digestion
Dilakukan dlm
sebuah vessel yg dipanaskan dr luar. Biasanya digunakan utk mengerjakan
material dgn pelarut konsentrasi tinggi dlm keadaan panas/ mendekati ttk didih
dan diperlukan pengadukan yg efektif. Proses scr batch tdk kontinue seperti
pelindian thdilmenit/ monasit dgn menggunakan asam sulfat.
7.Acid
Curing
dilakukan thd mat
halus yg di+ dgn air sebanyak kurang lebih 10% dan di+ dgn asam sulfat pekat
secukupnya. Material tsb dibiarkan dlm bin kmd dipanggang. Dibuat pulp kembali
dgn menambahkan air shg didptklan larutan kaya yg dipisahkan dgn padatan dgn
cara filtrasi / counter current decantation.
PROSES HYDROMETALLURGY
I.Pengecilan uk
butir melalui peremukan dan penggilingan. Berkaitan dgn kominusi biasanya juga
diiringi dgn sizing yakni pengayakan/ klasifikasi. Bijih yg tlh direduksi
dilakukan pengkondisian dgn mengatur pH baru dilakukan pelindian dgn me+
pelarut/reagen kimia. Kmd pemisahan antara larutan kaya dgn residu dgn
menggunakan thickener/ filtrasi, baru logam diambil dr larutan kaya dgn cara2
ttu.
PROSES PELINDIAN
Dasarnya pelarutan
kimiawi scr selektif thd logam berharga dr min bijih.
a. Pelindian Logam
Logam berharga yg
berbtk logam di alam hanya dikenal utk bbrp logam mulia spt emas (Au), perak
(Ag) dan platinum (Pt).
2Au+4NaCN+O2+H2O ===== 2NaAu(CN)2 +
NaOH+H2O2……1
2Ag+4NaCN+O2+H2O ====== 2NaAg(CN)2+NaOH+H2O2….2
b. Pelindian
Oksida
-Oksida Tembaga
Tenorit :
CuO+H2SO4=CuSO4+H2O….3
Cuprit:
CuSO4+2H2SO4+0,5O2 = 2CuSO4 + 2H2O….4
Pd reaksi 4
diperlukan oksigen sbg oksidator
-Oksida Uranium
c. Pelindian
Sulfida
-Sulfida tembaga
-sulfida seng
PURIFIKASI LARUTAN
a.
Purifikasi thd Gas
Dlm proses
sianidasi Au n Ag dlm tahapan pelindian scr sengaja dilarutkan O2 utk membantu
berlangsungnya proses, ttp dlm proses recovery scr sementari dgn serbuk seng,
O2 yg terlerut ini tdk diinginkan, mk perlu dihilangkan dr larutan. Cara yg
digunakan adl proses deaerasi dlm suatu tangki bertekananrendah dimana lar
dipercikkan mjd tetesan shg mpy permukaan cair gas yg> shg gas dpt
dipisahkan dr cairan.
b.
Purifikasi thd ion pengganggu.
Penghilangan ion
tembaga dr lar ZnSO4 yg akan diambil sengnya dgn elektrolisa ion Cu2+
dihilangkan dgn sementasi oleh serbuk seng
Cu2+ +Zn àCu +Zn2+
c.
Purifikasi thd partikel padatan
Purifikasi thd
partikel padatan yg msh ada dlm larutan biasanya dilakukan dgn cara filtrasi
dan dibantu dgn floculasi utk mempercepat dan memperbaiki proses filtrasi.
PENGAMBILAN LOGAM DR LARUTAN
a. Cara
Kristalisasi
Digunakan bila
logam berharga dlm larutan dpt diendapkan sbg kristal senyawa logam tsb dgn
pengaturan T shg dpt dimanfaatkan sifat kelarutan ttu.
b. Cara Presipitasi ionic
Memanfaatkan sifat
kelarutan suatu senyawa dr logam berharga yg akan diambil. Senyawa tsb dibentuk
dlm larutan dgn me+ ion2 ttu.
2LiCl+Na2CO3àLi2CO3+2NaCl
PtCl4+2NH4Clà(NH4)2+(PtCl)
MgCl2+Ca(OH)2àMg(OH)2+CaCl2
2(UO2)SO4+3MgOàMgU2O7+2MgSO4
c.Cara Adsorbsi
Memanfaatkan
kemampuan arang kayu (charcoal) yg dpt mengadsorbsi garam ttu dr larutannya.
d.Cara Presipitasi oleh Gas
Gas ttu dpt
mendesak logam ttu dr senyawanya dlm larutan dgn pengaturan tek gas, T, pH
larutan dan konsentrasi ion logam dlm larutan. Gas yg digunakan H2S, SO2, CO,
H2
e.Cara Flotasi ion dan Flotasi Presipitat
F. Sebka 1959. Dgn
cara ini dpt direcovery ion logam dr lar dgn menggunakan agent pengatif
permukaan baik cationic maupun anionic.
f. Cara Ion Excange
-Sorption : lar yg
mengandung logam berharga dilewatkan melalui tumpukan resin shg ion logam
berharga tsb terikat dlm fasa resin
-Elution: pd fasa
resin dilewatkan sejml kecil vol lar ttu yg sanggup mengambil kembali ion logam
berharga dr fasa resin.
g. Cara Solvent Extraction
Mendasarkan atas
kemampuan senyawa organic ttu yg dpt mengekstraksi senyawa ion logam berharga
tertentu.
Tahapnya:
Tahap Ekstraksi :
dimana lar ion logam berharganya yg ada dlm fasa aquaeous dikontakan dgn
solvent organic ttu yg sesuai sedemikian rupa shg ion logam berharganya
terlarutkan dlm fasa organic
Tahap Stripping:
dimana ion logam berharga yg ada dlm fasa organic kembali dikontakan dgn
pelarut aquaeous ttu yg sesuai dgn vol yg relatif kecil.
Solvent yg
digunakan:
Ethers : di ethyl
ether utk berbagai ion
Alcohol: 1-Octanol
utk memisahkan Co-Ni
Aldehydes :
Furfural utk pemurnian myk pelumas
Ketenes : Hexone
Organic Acid
Phenols : Pokol
utk boron
Esters : D2EHPA,
DDPA, TBP
Syarat Extractant
yg baik :
- Selectivitas
tinggi
- Kapasitas
ekstraksi besar
- Mudah distripped
- Mudah dipisahkan
dr air krn : beda BJ yg nyata, viscositas rendah, teg perm besar
- Aman dlm
penanganannya : tdk beracun, tdk mudah terbakar, tdk mudah menguap/terbang
h. Cara electrolisa
Menggunakan energi
listrik. Suatu arus searah dgn teg ttu yg dihub pd anoda dan katoda yg tercelup
didlm suatu lar ion logam berharga. Logam berharga akan mengendap pd katoda krn
mengalami proses reduksi.
Katoda : Cu2+ + 2eàCu
Anoda: H2Oà 0,5O2 +
2H+ +2e
KINETIKA PROSES PELINDIKAN
Faktor yg
mempengaruhi:
a. Partikel lebih
halus, mk kec pelindian juga naik
b. Agitasi/
pengadukan semakin baik mk kec reaksi juga naik
c. T naik mk kec
reaksi naik
d. Konsentrasi
pelarut naik, kec juga naik
e. Penurunan Pulp
density (%solid) kec reaksi naik
f. Bila terbtk
produk reaksi yg tdk larut kec tergantung sifat produk, porous tdk
terpengaruhi.
HYDRO VS PIROMETALLURGI
a. Logam dpt
diperoleh langsung dr larutan kaya dlm keadaan murni
b. Dlm larutan yg
umum digunakan (asam), jenis pengotor silica tdk larut (banyak dijumpai dlm
bijih)
c. Problem korosi
relatif kurang bila dibandingkan dgn rusaknya refraktori tanur pyrometalurgi.
d. Proses hydro
dilakukan dlm T kamar (bila memakai pemanasan dpt menyebabkan konsumsi bhn bkr
tinggi)
e. Penanganan
produk pelarutan lebih mudah dan murah bila dibandingkan dgn pirometallurgi
f. Proses cocok
utk bijih kadar rendah
g. Proses hydro
dpt dimulai dr skala kecil, dikembangkan sesuai kebthn
h. Pengotoran
udara relatif kecil meskipun limbah cair mungkin lebih solid menanggulanginya.
KESULITAN YG MUNGKIN MUNCUL
a. Pemisahan min
pengganggu yg tdk larut dlm lar kaya.
b. Sejml kecil
pengotor dlm lar kaya dpt berpengaruh buruk pd pengendapan logam scr
elektrolitik
c. Proses hydro
berlangsung lamban
ELEKTROMETALLURGI
Mrpkn suatu proses
utk mengambil metal dr bijih/ore, konsentrat, crude metal dan larutan dgn
menggunakan tenaga listrik.
TUJUAN
1. Utk mendptkan
logam dr suatu larutan hsl dr leaching process à electro winning
2. Utk pemurnian
Crude Metal yg mana crude metal ini dibtk sbg anoda sedang katodanya dipakai
metal yg sejenis dgn metal yg akan dimurnikan à electro refining
3. utk melapisi
suatu metal dg metal lain yg lebih berharga, lebih menarik, lebih thn korosi,
dan tahan oksidasi àelectro platting
4. Utk
mengextraksi logam yg reaktif spt Al, Mg yakni dgn cara elektrolisa garam leburà Fused Salt
Electrolysis
5. Utk melebur
ore/bjh, konsentrat, Scrap dgn cara mengubah tenaga listrik mjd tenaga panas à Electro
Thermis Process.
Dgn adanya
berbagai proses dlm temp, mk dpt dikelompokan mjd 2 macam ttg penggunaan arus
listrik:
1.Untuk
elektrolisa dlm temp kamar seperti electro platting.
2. Utk menimbulkan
panas mis: Fused salt electrolysis dan peleburan dgn menggunakan listrik.
1.
ELECTROWINNING
Pada proses
electrowinning fenomena yg terjadi adl pengendapan logam ttu pd katoda.
Misal
electrowinning tembaga. Anoda : Grafit, katoda : tembaga
Reaksi
reduksi dpt terjadi pd katoda :
a. Pengendapan
logam tembaga.
Cu++ + 2e àCu
b. Pembentukan gas
hydrogen
H+ + e à 0,5 H2
c. Penyerapan gas
yaitu proses
tereduksi gas hydrogen mjd ion hidroksida
½ O2 + H2O +2e à 2OH-
d. Bila ada ion2
lain
missal ion ferri
mk ion tsb akan direduksi ke valensi yg rendah
Fe3+ + e à Fe2+
Reaksi
Oksidasi pd Anoda:
a.Pembentukan gas
oksigen dan chlor
H2Oà ½ O2 +
2H+ +2e
Cl- à 1/2Cl2 + e
b. Penyerapan gas
yaitu proses
oksidasi gas hydrogen mjd ion hydrogen
H2à2H+ +2e
Bila ada ion lain,
missal ion ferri mk ion tsb akan dioksidasi ke Valencia yg lebih tinggi
2. ELECTRO
REFINING
Mrpkn tahapan
lanjut dr pemurnian logam yg dimaksudkan utk menghasilkan logam berkadar
electrolotik. Logam akan dimurnikan dibentuk sbg anoda. Proses yg tjd mrpkn
perpindahan logam utama dr anoda ke katoda.
Anoda : Crude
metal (logam ygdimurnikan)
Katoda : Logam yg
sejenis logam utama yg akan diekstrak.
Reaksi yg
mungkin tjd pd katoda:
Pb++ +2e à Pb
Pb++ + 2OH-
à PbO + H2O
PbO + 2H2O +2e à Pn + 2OH-
Reaksi pd Anoda
-Pd anode akan
terbtk slime warna coklat kehitaman : Pb++
+ 2H2O à PbO2 + 4H+ +2e
-Reaksi lain :
4OH- à O2 +2H2O +2e
2H2OàO2+4H+ +4e
3. ELECTRO
PLATTING (PENYEPUHAN)
Suatu pengendapan
dgn cara elektrolisa yg dimaksud utk melindungi dr korosi maupun digunakan utk
memberikan warna yg lebih menarik drpd metal yg dilapisi. Metal yg dipakai:
Cr,Ni,Au,Ag,Cu,Zn,Co,Sn,Dt
Tahapan : pencucian,
penyepuhan (metal yg dilapisi sbg katoda), pelumasan, perataan
4.FUSED SALT
ELEKTROLYSIS
Ada beberapa metal
yg tdk dpt terbentuk sbg water solution tapi hanya terbtk sbg molten salt. Cth
: Al,Mg,Na,Ca,Ba,Li,Ti,Be,Ce. Metal tsb mpy afinitas yg besar thd oksigen shg
tdk bias dilakukan pengendapan dlm aqua (perlu T tinggi).
Reaksi: Al+2H2O à Al(OH) +3H
Arus Listrik
berfungsi sbg:
-Elektrolisa
-Sumber panas dr
elektrolit spy bath tetap cair dan biasanya tdk perlu panas dr luar.
5. ELECTRO
THERMIC PROCESS
Arus listrik bias
digunakan utk menimbulkan panas shg bias digunakan utk melebur metal.
Cara ini
dilakukan bila:
a. Arus di daerah
peleburan lebih murah drpd bhn bakar lainnya.
b.Panas bhn bkr yg
ada tdk ckp utk melebur metal
c. Digunakan pd
pembuatan Ferro Alloy, Ferro Chrom & Ferro Tungsten yg dgn maksud agar tdk
tjd pengotoran.
Keuntungan
Peleburan/Pemurnian dgn listrik:
a.Produkta yg
didpt lebih rendah kadar S nya
b.Temp atau panas
peleburan mudah diatur
c.Tdk ada gas yg
dihasilkan dr bhn bakar, apalagi abu bhn bkr.
Tenaga
Listrik Dpt Diubah ke Panas Dgn Cara:
1. Loncatan Arus
Listrik
Biasanya Arc
Furnance berdiameter 20 ft, kapasitas 80 Ton Ddg dilapisi refractory, bag atas
ditembus 3 elektroda yg nantinya akan mengeluarkan bunga api shg memanaskan
material yg akan dilebur. Stl melebur yg dituang I adl Slag kmd metalnya.
2.Induction
Furnance
Mrpkn tanur
peleburan yg pemanasannya dilakukan dgn mengalirkan arus listrik ke suatu metal
shg tahanan metal ini menimbulkan panas. Biasanya dilakukan di Lab di mana
sebuah cruicible dililit dgn kwt listrik, sedang material yg akan dilebur di
dlm cruicible.
HUKUM FARADAY
M = Ekivalen
Elektro x I x t
Ek = berat
atom/n.f
n : valensi
f: bilangan
faraday 96464 à 96500 c/mol
Aspek Kualitatif
& kuantitatif proses electrolysis tercakup dlm Hk faraday.
1. Penguraian
kimia pd proses elektrolisis hanya tjd pd elektroda
2. Besar
penguraian kimia (diukur berdsrkan berat/volume) selama elektrolisis sebanding
dgn kuat arus dan lamanya arus electric yg mengalir yaitu jml tenaga elektrik
yg mengalir melalui larutan
3.Bila sejml
elektrik ttu dialirkan melalui berbagai jenis elektrolit mk berat zat yg akan
dibebaskan sebanding dgn ekivalensi electro kimianya.
Ekivalen
elektro kimia suatu zat :
Berat zat dlm gr
yg dibebaskan pd electroda oleh aliran electric sebesar 1 cuolomb melalui
electrolit zat yg bersangkutan
Kesimpulan:
Bhw jml elektrik
yg diperlukan utk membebaskan 1 ekivalen zat dr berbagai jenis elektrolit
selalu sama yaitu 96494 Coulomb.
POTENSIAL
ELEKTRODA & POTENSIAL SEL ELEKTROLISIS
ET = ED + EC + EG
+ EK
ET : Potensial
total
ED : Potensial
dekomposisi
EC : Potensial yg
dibthkan utk melawan tahanan yg ditimbulkan oleh elektrolit
EG : Potensial utk
mengendapkan logam dan membebaskan gas
EK : Potensial yg
diberikan utk mengimbangi turunya volta pd daerah kontak.
Tenaga yg dubthkan
(Watt) : Volt x Ampere
KWH : Volt x
Ampere x jam/1000
TERMODINAMIKA PROSES ELEKTRODIK
Proses reaksi
perpindahan muatan (anion(-), kation (+)) pd antar muka suatu elektroda dgn elektrolità LGE
Elekrolit : lar aqueous, lar garam, elektrolit padat.
Elektroda :Logam/
paduan logam, grafit, Hg Cair, Platina
Proses Elektrodik
:
1. Deelektronisasi
2. Elektronisasi
Sel Elektrokimia
Sel
Volta/Galvani Sel
Elektrolisis
1. Reaksi redok à Eng Listrik à
Eng Listrik Disosiasi elektrolit
2. An : Elektroda
negatif Elekroda (+)
Kat: Elektroda positif Elektroda (-)
3. An : tempat
berlangsungnya oksidasi
Kat : tmpt berlangsungnya reduksi
4. E
anoda
Eanoda>Ekatoda
PRINSIP ELEKTROKIMIA
Aspek kualitatif
dan kuantitatif tercakup pd Hk Faraday :
1. Dekomposisi
hanya tjd pd elektroda
2. M= ek x I x t
3. M1 : M2: M3 =
ek1 : ek2 :ek3
POTENSIAL SEL REVERSIBLE
Tergantung dari :
-Bhn
Elektroda - Temperatur
-Reaksi Dlm
sel -Aktivitas Ion2
Penentuan E
1. Elektroda
Calomale (air raksa) : SCE
Hg2Cl2 + 2E à 2Hg + 2Cl-
2. Dgn standar
elektroda hydrogen (SHE)
2H+ + 2e- à H2
Tek H2 : 1 atm, T
: 298 K
EMAS
Mineral :
-Pyrite (FeS2) :
46,6% Fe , 53,4 %S
-Galena (PbS) :
86,6% Pb , 13,4% S
-Sphalerite (Zinc
Blende)/ ZnS : 67,1%Zn, 32,9%
-Chalcopyrite
(CuFeS2) :34,57%Cu, 30,54Fe, 34,9%S
-Covellite (CuS) :
66,5%Cu, 33,5% S
-Magnetite
(FeO.Fe2O3) : 72,4% Fe
-Arsenopyrite
(FeAs.S): 34,3% Fe, 46%As, 19,7S
-Cuprite (tembaga
ruby) Cu2O : 88,8%
-Electrum (Au,
Ag): 87,1% Ag, 12,9% Au
-Kuarsa (SiO2)
TEORI AMALGAMASI
Proses pembasahan/ penyelaputan partikel emas oleh air
raksa dan membentuk amalgam (Au-Hg).
Hanya utk bjh
kadar tinggi, uk kasar, dan dlm btk emas murni yg bebas.
Faktor yg
mempengaruhi Amalgamasi :
1. Uk Partikel
Emas
Uk kasar 74-589
mikrometer sangat ideal krn sudah terliberasi sempurna & akan tenggelam ke
dsr alat amalgasi, hingga mudah kontak dgn Hg.
Uk halus<50
umumnya akan terapung & sulit kontak. Uk diatas 589 jarang terdapat di dlm
bjh emas primer.
2. Keadaan
Permukaan Partikel Emas dan Hg
Kemampuan membtk
amalgam ditentukan oleh keadaan permukaan partikel emas. Semakin bersih,
semakin mudah dibasahi air raksa. Lap pengotor menghalangi pembasahan dan
penyelaputan.
3. Jml Hg yg
digunakan
Semakin besar jml
Hg, kontak mkn mudah, Recovery makin tinggi, kehilangan Hg makin besar. Jml Hg
yg digunakan tergantung pd kadar emas dlm bijih, sifat bjh, jenis uk peralatan
amalgamasi yg digunakan.
4.Waktu amalgamasi
Makin lama makin
baik (recovery tinggi), sebab waktu kontak semakin lama. Waktu amalgasi
tergantung uk partikel emas, makin halus waktu makin lama karena part hls
semakin sulit dibasahi oleh Hg.
5.% Solid
%S antara 30%-50%.
Bila terlalu tinggi >50% menyulitkan pergerakan butir. %S rendah, proses
baik kapasitas bijih yg diolah juga rendah.
CYANIDASI
Keunggulan Cyanidasi :
1. Dpt utk
mengekstraksi bjh emas yg kompleks dan berkadar rendah.
2. Perolehan lebih
tinggi dr proses lain.
Reagen yg
digunakan:
-NaCN (Sodium Cyanida) sering digunakan krn kekuatan
pelarutan emas >
-KCN(Potasium
Cyanida)
-Ca(CN)2 (Calcium
Cyanida)
-Camp ketiganya
Tahap:
1. Tahap Pelarutan
4Au+8CN- +O2+2H2Oà4Au(CN)2-
+4OH-
4Ag+ 8CN- + O2 +2H2) à 4Ag(CN)2-
+4OH-
2. Tahap
pengendapan
a. Pengendapan dgn
serbuk Zn
2Zn
+2NaAu(CN)2+4NaCN+2H2O à
2Au+2NaOH+2Na2Zn(CN)4+H2
2Zn+2NaAg(CN)2+4NaCN
+2H2O à
2Ag+2NaOH+2Na2Zn(CN)4+H2
b. Penyerapan dgn
karbon aktif
Dilakukan dgn
pengadukan (carbon in pulp) maupun dgn cara aliran/ sirkulasi (carbon in
leach).
Faktor Yg
mempengaruhi Cyanidas:
1. Kekuatan
larutan
dlm %, menunjukan
jml berat cyanida dlm larutan. Kec pelarutan bertambah sampai ttk maksimum dgn
bertambahnya kekuatan larutan.
2.pH larutan
pH : 11-12 agar :
a. mencegah
Hidrolisa
CN- +H2O à HCN +OH-
b. Mencegah
Dekomposisi Cyanida oleh CO2 dr Udara. NaCN +H2O+CO2àNaHCO3+HCN
Pengatur pH :
NaOH, CaO, Natrium Carbonat.
Terbaik Kapur
karena :
a. Mencegah
hilangnya cyanida oleh CO2 udara sebab: CaO+CO2àCaCO3, CO2 tdk bereaksi dgn NaCN.
b. Menetralkan
senyawa asam yg terdpt dlm bijih
Ca2+ + SO4-
à CaSO4
c. Mengendapkan
partikel halus.
3. %Solid
%S rendah à pemakaian
Cyanida tdk efisien
%S tinggi à pengadukan
hrs kuat
%S disesuaikan
kapasitas mesin
4. Uk butir
Harus halus à
terekspose, terlalu hls à menghambat, biaya mahal, terlalu kasar à pelarutan
lambat.
5. Penambahan
reagen kimia (PbO)
Ag2S+PbO+4NaCNà2NaAg(CN)2
+ PbS + Na2S.
Pengolahan:
Dgn Kapal Keruk
Air
Mangkuk à
Saringan Putar à
Oversize
Kapal keruk
Spiral Air
Jig Primer à
Limbah
Jig Scavenger Pompa
Limbah Spiral Triplex
Jig Sekunder Spiral Duplex
Limbah Konsentrat
Di Pongkor
ROM
Lime Lead Nitrate
Crushing Grinding
NaCN
Sianidasi
Karbon Aktif CIL AARL NaOH
NCL
Floc Culant Thickener Electrowinning
Fe2(SO4)3 Tailing
Pulp Smelting Floc
Dam
H2O2 Cyanide Black fill
bullion
CuSO4 Destruction Mine
Flocculant Plant
Coagulant
Sungai
Proses Amalgamasi
ROM
Eluvial Primer Aluvial
Preparasi Ukuran
Konsentrasi
Konsentrat Tailing(dibuang)
Almagator Diproses menghslkan
min berat
Air Raksa Amalgam
Tailing
Diproses
menghslkan
min brt
Filtrasi
Air Raksa
residu
Retorting
Air Raksa Dorf Bullion
Sianidasi
Bijih Dr Tambang
CaO à Crushing Grinding(10%Solid)
Thickening
Overflow Underflow(50%S)
NaCN
PbO
O2
Agitator
Thickening
UnderFlow Overflow
(rich Solution)
Flotasi De Aerasi
Tailing Konsentrat
Zn Presipitasi
Pb, Zn Dust
Presipitate Barren
solution
TIMAH PUTIH
Mineral Utama : Calssiterite (SnO2)
Pengolahan : Jigging, Tabling, MS, HTS hingga didapat
konsentrat 70% Sn
Reaksi:
SnO2 + CO à SnO +CO2
SnO + CO à Sn + CO2
Bijih Timah
mengandung Fe, mk besi mrpkn masalah dlm peleburan
Peleburan
dilakukan bertingkat:
1.Peleburan I didptkan
logam kdr tinggi, mk terak juga msh mengandung timah yg relatif tinggi (slag :
35%SnO2, 25% CaO, 12% FeO)
2. Terak dilebur
di+ dgn scrap ion akan dihslkan timah kotor (hard head alloy mrpkn senyawa 80%
Sn dan 20% Fe), dilebur kembali ke reverb I
LIQUATION
-Impure metal
didinginkan
-Dimasukan dlm
tanur dipanaskan 232 C
-Sn akan meleleh
diikuti Pb dan Bi, sedangkan As, Sb, +CO akan membtk dross
BOILING
-Hsl liquation ada
2 yaitu dross dan impure metal (metal + Pb,Bi)
-Impure metal
dihembus dgn udara panas hingga mendidih, Bi akan teroksidasi à mengapung
(kmd di skimming), Pb mjd dross à dapat dipisahkan dr metal Sn (99,9%Sn)
ELEKTROLISA
Sbg elektrolit
digunakan Gluo Silicic acid/ Hydro Fluo Silicic Acid.
Anoda berupa
impure metal, katoda berupa timah murni. Cell dilapisi Pb.
Sifat Timah:
-Tahan Korosi -Ttk leleh rendah
-Harga timah
tinggi -Anti gesekan tinggi
Kegunaan :
-Sbg bhn
pelapis -Bhn solder, alloy
(bronze)
-Prltn rmh
tangga -Bhn kimia
Peleburan Timah
Konsentrat Batu bara Batugamping
70%Sn
Reverberatory Furnace I
Slag Impure metal
Scrab ion
Reverb II Liquation
Hardhead
Alloy Slag Dross
Metal
To dross Boiling
Dross Pure metal
Pengolahan Timah
JIG
Electrostatic Separation
Konduktor Non Konduktor
Magnetic Separation Magnetic Separation
Magnetic Non magnetic
Non magnetic Magnet
PENGOLAHAN BJH TEMBAGA LOGAM
Bijih :
Sulfida, Oksida, karbonat dan native ore yg penting adl sulfida ore sebab kadar relatif tinggi.
Sulfida, Oksida, karbonat dan native ore yg penting adl sulfida ore sebab kadar relatif tinggi.
Mineral :
Chalcosite (Cu2S),
Chalcopyrite (CuFeS2), Bornite (Cu2ScuSFeS), Covellite (CuS), disamping itu ada
yg karbonat seperti Malachite (CuCO3Cu(OH)), Azurite (2CuCO3Cu(OH)2)
Asosiasi :
Silika (50-60%),
Besi (10-20%), Sulfur (10%), dan sejml alumina, kalsium, oksida, kobalt,
selenium, tellurium, perak dan emas.
PBG :
dgn cara flotasi
tembaga, emas, perak ikut dlm konsentrat, sedang zinc, timbal, non sulphide
masuk tailing. Kadar konsentrat 25-30%Cu.
Preparasi
kimia : Partial
roating
Metallurgy :
Smelting, produk
berupa:
Matte : merupakan sulfida Cu dan Fe sbg Cu2S dan
FeS. Matte mengandung Cu 35-45% sbg Cu2S dan 20-30% Fe sbg FeS.
Slag : terdiri dr Oksida Fe, Zn, Pb dan Silikat
yg mengandung 0,35-0,50% Cu.
Flue Dust dan
Fumes : penimbul polusi,
debu ditangkap dgn Cyclon, water-spray, cottrel, electrostatic precipitator.
Hal - Hal Yang Terjadi Dalam Peleburan
-Semua CuO, CuS, CuSO4 yg ada dlm charge diubah mjd
Cu2S
-Sulfur yg tdk
berikatan dgn Cu dan Fe dikeluarkan sebagai SO3 dan SO2
3Fe2O3 + FeS - 7FeO + SO2
3Fe2O3 + FeS - 7FeO + SO2
-Lime, Mg, Al akan
masuk ke slag dlm btk silikat
-Au,Ag dan logam
mulia lainnya msk ke matte sebagai sulfida
-As, Sb, Te, Zn,
Se, dlm reaksi oksidasi maupun reduksi msk ke fumes/ terbtk sulfida dlm matte
-Ni msk ke matte
sbg sulphate.
GRADE : Prosentase tembaga di dlm matte
FALL : berat matte yg terbentuk dr charge total.
CONVERTING
Pengubahan matte
mjd blister copper dgn cara oksidasi.
Tahap:
I. Pembentukan Slag
FeS + 0,5 O2 à FeO +SO2
FeO msk slag. Slag
msh mengandung 6% Cu, mk dimasukan kembali ke reverberatory furnace.
II. Pembentukan Blister Copper (Cu2S)
Di conventer,
matte dihilangkan FeS shg tinggal Cu2S yg disebut blister copper, kmd
dioksidasi kembali shg membentuk white metal (Cu)
Cu2S + O2 à 2Cu + SO2
REFINING TERHADAP BLISTER COPPER
Blister copper
mengandung impurities sulfur, besi, lead, bismuth, arsenic cobalt, juga logam
mulia (emas, perak).
Ada 2 cara pemurnian :
1. Fire
Refining
dilakukan
peleburan dlm tanur impurities yg dpt dihilangkan : S, Cd, Zn, Mg, Al, Fe, Sn,
Pb, As, dan Sb.
Tujuan :
-menghilangkan
elemen yg mengganggu proses electro refining.
-membuat tembaga
yg sedikit mengandung oksigen (utk kep pelistrikan)
-Utk membuat anoda
-Utk mencetak dlm
btk billet, slab, kawat.
Proses ada 2 tahap
:
I. Pereode
oksidasi, prosesnya disebut flapping terbentuk slag
II. Pereode
reduksi/ polling, mengikat oksigen dgn coke/ green timber, agar oksigennya
tinggal 0,025-0,5%
2. Electro
Refining
Hsl peleburan diatas dibuat anoda, dilakukan
electrolisa, impurities yg dpt dipisahkan adl Se, Te, Be, Ni, Ag dan Au.
Hal2 yg perlu
diperhatikan:
-Voltage :
0,30-0,35 V, density arus16,20 A/sq ft, kadar Cu didpt 99,9%
-Emas-Perak
terkumpul sbg slime
-Bismuth dan nikel
yg msk ke electroline menganggu jalannya electrolisa mk electrolyte hrs sering
diganti, kalau tdk tembaga akan ikut mengendap dlm electrolyte.
PENGOLAHAN ZINC
Mineral :
Sphalerite (ZnS),
Franklinite (ZnO, MnO, Fe2O3). Kadar Zn pd ZnS sekitar 3%
PBG : Differential Flotation
Preparasi
Kimia :
Roasting dilakukan
pd flash roster, multiple hearth roaster mengubah sulfida menjadi oksida.
Diharapkan sulfida dpt direduksi dr 50% mjd 8% saja.
ZnS +3/2O2 - ZnO + SO2
Preparasi
Fisik:
Dialkukan
sintering (digumpalkan) juga akan mereduksi S dr 8% menjadi 1% saja.
Retorting:
Ada 2 macam :
vertical & horizontal
Zinc akan melebur
pd 419 C, mendidih 906 C sedang mereduksi dibutuhkan Temp 910-930 C
Reaksi :
ZnO + C à Zn +
CO……..1
ZnO + CO à
Zn+CO2…...2
CO2 + C à 2CO…………3
Hal - hal yg
perlu diperhatikan:
-Zinc mudah
bereaksi dgn CO
-Pd T 1000 C, CO
jmlnya sedikit
BLAST FURNACE
Prinsipnya =
retorting, membuat zinc uap, dikodensasikan shg terbtk zinc cair (89% Zinc
uap). Slag masih mengandung 2-3% Zn, 0,5% Pb
Hal yg perlu diperhatikan
- Untuk mencegah tjd
reoksidasi di dlm system mk temp charge di dlm furnace hrs dijaga di atas temp
reoksidasi zinc > 1000C
- Untuk mencegah tjd
reoksidasi setelah produk keluar dr furnace ke kondensor gas, mk temp hrs dibwh
temp reoksidasi 450 C
- Untuk mencegah tjd
reoksidasi didlm kondenser, mk hrs cepat2 didinginkan.
PEMURNIAN
1. Refluxing
Metal yg lebih
volatile (Zn, Cd) dpt dipisahkan dr Fe, Pb dgn tekanan uap ttu. Dengan cara yg
sama dapat dipisahkan antara Cd, Zn
2.
Elektrolisa
Dilakukan bila
biaya listrik murah dan timbal sangat korosif thd refractory.
Prinsip:
-Bijih di
roasting, temp 600-700 C, temp jangan terlalu tinggi, dpt terbtk ferrite
(ZnOFe2O3)
-Dilarutkan dlm
asam sulfur agar didpt zinc sulfat, ZnO+SC2+O à ZnSO4
-Dilakukan
electrowinning